Rechercher dans ce blog

Monday, January 27, 2020

OPINI Arie Hendrawan : Demokrasi Digital, Cyberspace, Big Data - Tribun Jateng

Oleh Arie Hendrawan

Mahasiswa Magister Ilmu Politik Undip

“The Internet has brought democracy to so many other things. It's about time the Internet brought democracy to democracy.” – Joe Green

“Demokrasi digital” telah menjadi fenomena baru seiring akselerasi teknologi digital. Demokrasi digital merupakan bentuk persilangan antara demokrasi dengan digitalisasi, utamanya terjadi di era Revolusi Industri 4.0 saat ini. Berkat kemajuan teknologi digital, proses demokrasi konvensional semakin banyak terdisrupsi.

Salah satunya terkait pola relasi antar warga negara serta antara pemerintah dengan warga negara. Demokrasi digital, membuka peluang untuk mengembalikan hakikat demokrasi menjadi lebih populis, dari yang sebelumnya bersifat terlalu elitis dan teknokratis.

Dari berbagai lektur demokrasi digital yang beredar saat ini, sayangnya paradigma pesimistis yang cenderung mendominasi. Banyak wacana di media massa yang sering mengkritisi ide demokrasi digital. Hal tersebut sebenarnya juga tidak lepas dari realitas yang ada, bahwa memang telah marak terjadi penyimpangan dalam demokrasi karena teknologi digital.

Seperti contoh, penggunaan buzzer atau cyber troops bayaran untuk strategi “firehose of falsehood” politik yang mengakibatkan polarisasi di masyarakat. Padahal, potensi demokrasi digital sangat besar jika mampu dioptimalkan.

Cyberspace

Ruang publik virtual (cyberspace) adalah salah satu produk dari gelombang teknologi digital. Cyberspace dapat menjadi arena baru dalam proses demokrasi digital di zaman kontomporer sekarang. Pada abad ke-18, masyarakat menempatkan tischgesellschaften (Jerman), coffee house (Inggris), salons (Perancis), dan ruang publik “fisik” lain sebagai arena untuk melakukan diskusi publik. Kini di era konvergensi media dan digitalisasi, internet menjadi ruang publik baru bagi diskusi warga dalam merespons bermacam realitas dan fenomena yang sedang aktual di tengah-tengah masyarakat.

Pemanfaatan cyberspace sebagai arena diskursif dalam praktik demokrasi sejatinya telah cukup banyak dilaksanakan di beberapa negara. Seperti misalnya, dalam bentuk jajak pendapat deliberatif (deliberative polling) yang digagas oleh Prof. James Fishkin dari Universitas Standford. 

Let's block ads! (Why?)



"opini" - Google Berita
January 27, 2020 at 11:41AM
https://ift.tt/38IBUl0

OPINI Arie Hendrawan : Demokrasi Digital, Cyberspace, Big Data - Tribun Jateng
"opini" - Google Berita
https://ift.tt/2Fl45Kd
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

No comments:

Post a Comment

Search

Featured Post

I just paid $9.99 for a carton of 18 eggs. Will prices ever drop? | Opinion - Sacramento Bee

[unable to retrieve full-text content] I just paid $9.99 for a carton of 18 eggs. Will prices ever drop? | Opinion    Sacramento Bee &quo...

Postingan Populer