Oleh Jamal Ma’mur Asmani
Wakil Ketua PCNU Pati, Direktur Lembaga Studi Kitab Kuning, Alumnus PPWK PBNU
31 Januari 2020 NU berusia 94 tahun. Kurang enam tahun lagi NU akan menyongsong satu abad, tepatnya pada tahun 2026. Diharapkan durasi waktu enam tahun dijadikan momentum kebangkitan NU di segala aspek kehidupan, sehingga pada tahun 2026, NU mengalami era keemasan (golden age) jilid dua. Jilid pertama, keemasan NU diraih era kepemimpinan KH.
Abdurrahman Wahid yang berhasil melakukan kaderisasi anak-anak muda NU sehingga mereka tumbuh sebagai aktivis dan pemikir progresif, seperti KH. Said Aqil Siradj, KH. Masdar Farid Mas’udi, KH. Husein Muhammad, Ulil Abshar Abdalla, Abdul Moqsith Ghazali, Zuhairi Misrawi, Abdul A’la, Ahmad Baso, Khamami Zada, Al-Zastro Ngatawi, A. Muhaimin Iskandar, dan Saifullah Yusuf.
Kader-kader Gus Dur ini terlibat aktif dalam partai politik, organisasi sosial kemasyarakatan, forum ilmiah, seperti diskusi, seminar, simposium, dan konferensi, dalam maupun luar negeri, dan kritis dalam menyampaikan aspirasi dan argumentasi kepada pemerintah dan kelompok status quo lainnya.
Naiknya Gus Dur sebagai Presiden tidak lepas dari keberhasilan Gus Dur mengkader anak-anak muda progresif yang menopang gagasan-gagasan besarnya yang sering kontroversial dan membumikannya dalam realitas empiris. Gus Dur tidak hanya mengkader anak-anak muda, beliau juga memberikan wahana aktualisasi optimal bagi pemimpin-pemimpin NU lokal sehingga dikenal luas secara nasional, seperti KH. MA. Sahal Mahfudh, KH. A. Tholhah Hasan, KH. A. Hasyim Muzadi, dan KH. A. Mustafa Bisri.
Kaderisasi di level senior dan yunior ini memperlihatkan bahwa dalam tubuh NU terdapat banyak sumber daya manusia dinamis dan kompetitif, baik dari kalangan senior maupun yunior. Mereka berkolaborasi dalam satu gerakan pembaharuan yang berintikan kemandirian, kesejahteraan, kemajuan, dan kebahagiaan substansial. Inilah era keemasan jilid pertama NU.
Era keemasan jilid kedua pada momentum satu abad 2026 yang akan datang harus diwujudkan secara kolektif-kolegial.
Dalam konteks ini dibutuhkan totalitas perjuangan dari seluruh kader yang ada di seluruh Indonesia dan luar negeri. Kader harus bergerak bersama ke menuju titik yang merupakan visi misi bersama yang dicita-citakan, baik oleh pendiri Nahdlatul Ulama maupun anggota-anggotanya yang menyebar di seluruh Indonesia dan dunia
. Titik tersebut adalah blue print NU menuju era satu abad 2026 yang harus terus menerus disosialisasikan, dipahami, dan diperjuangkan bersama dengan kolaborasi seluruh kekuatan yang ada, baik jalur struktural maupun kultural, dengan evaluasi, motivasi dan energi total.
Langkah awal ini sangat penting dilakukan supaya ada persamaan visi, misi, dan persepsi serta terbangun komitmen kuat dalam melangkah menuju cita-cita besar yang diimpikan bersama.
Beberapa hal mendesak yang layak masuk blue print satu abad NU tahun 2026 adalah trilogi pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Pendidikan menjadi denyut nadi dan ruh utama NU. Pendidikan NU paling khas adalah pondok pesantren, disusul madrasah, madrasah diniyah, taman pendidikan Alquran, hingga Universitas Nahdlatul Ulama (UNU).
"opini" - Google Berita
January 31, 2020 at 10:03AM
https://ift.tt/394TMaf
OPINI: Jamal Ma’mur Asmani : Era Keemasan NU Jilid Dua - Tribun Jateng
"opini" - Google Berita
https://ift.tt/2Fl45Kd
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
No comments:
Post a Comment