TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Gemuruh politik jelang Pilkada 2020 (Pemilihan Kepala Daerah) terus menggema di sejumlah daerah di Indonesia. Tak terkecuali di media online mainstream, media sosial (medsos), grup whatsapp, telegram, dan kampus. Juga di warung-warung kopi dan kafe yang sering menjadi tempat nongkrong para pemain opini dan pegiat demokrasi serta tempat lainnya.
Hal tersebut tentu wajar. Sebab, pada 23 September 2020 mendatang ada sebanyak 270 daerah di Indonesia yang akan menyelenggarakan pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak.
Menurut Kemendagri, Pilkada serentak 2020 tersebut tersebar di 9 provinsi dan 224 kabupaten dan 37 kota. Di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sendiri, ada tiga kabupaten yang akan menggelar Pilkada 2020. Yakni, Kabupaten Sleman, Bantul, dan Gunung Kidul.
Tahapan pendaftaran pasangan calon melalui partai politik memang masih agak lama. Sekitar 3 bulan lagi, tepatnya 28-30 April 2020. Namun, sejumlah pemain opini politik terus melancarkan aksinya. Opini yang dibangunnya selalu berseliweran dan menghiasi laman media sosial terutama Facebook dan tempat-tempat nongkrong.
Diantara para pemain opini tersebut, ada yang berlatarbelakang dari partai politik dan masyarakat biasa alias pengamat. Namun, pemain opini yang berlatarbelakang partai politik cenderung mengunggulkan kandidat separtainya. Tentu ini wajar dan sudah seharusnya demikian.
Bagi para kandidat dan tim suksesnya, keberadaan pemain opini politik yang menghiasi laman media sosial tentu jangan dianggap remeh. Sebab, para pemain opini memiliki pengikut yang tidak sedikit. Pernyataannya selalu ditunggu-tunggu pengikutnya. Apalagi di era digital yang hampir setiap orang dan setiap rumah dapat dipastikan memiliki smartphone terutama generasi milenial dan pemilih pemula.
Pakar kepemimpinan, Burt Nanus mengemukakan, seorang pemimpin opini atau opinion leader adalah seseorang yang mampu membuat gagasan-gagasan atau inovasi dan membagikannya kepada orang-orang yang berkomunikasi dengan dirinya. Dengan demikian, secara tidak langsung para pemain opini tersebut merupakan perantara berbagai informasi yang diterimanya. Kemudian diteruskan kepada orang lain. Baik melalui tata muka maupun status yang ada di akun media sosial miliknya.
Keberadaan pemain opini ini tidak dapat dianggap remeh. Sebab, bagi para pengikutnya pernyataan atau pendapat-pendapatnya selalu ditunggu-tunggu bahkan ikut menyebarkan kepada orang lain yang ada disekelilingnya.
Di sisi lain, pada kandidat juga perlu mewaspadai keberadaan pemain opini. Sebab, tidak menutupkemungkinan pemain opini yang muncul tersebut bagian dari strategi kuda troya yang diterapkan oleh kandidat untuk menaklukan kandidat lawan politiknya. Kuda Troya merupakan sebuah kisah strategi perang yang pernah diterapkan oleh orang-orang Yunani zaman dahulu ketika akan memasuki kota Troya untuk mengakhiri perang.
Pemain opini tersebut dirancang seolah-olah ikut mendukung dan memusuhi calon tertentu. Padahal, sang pemain opini ini bagian dari strategi untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas kandidat tertentu.
Strategi kuda troya memang belum begitu populer di tengah masyarakat awam. Namun, bagi sebagian politisi strategi kuda troya paling efektif untuk menaklukkan lawan, meningkatkan popularitas dan elektabilitas serta mencari simpatik atau dukungan dari para pemilih yang selalu memantau perkembangan politik dari media sosial. Terutama dikalangan generasi milenial.
Semoga, pemain opini dapat memberikan contoh yang baik kepada para pengikutnya. Sehingga, pelaksanaan pesta demokrasi yaitu pilkada 2020 mendatang berjalan lancar, jujur dan adil sesuai harapan masyarakat. (*)
A Riyadi adalah wartawan TIMES Indonesia, mahasiswa Magister Psikologi Universitas Ahmad Dahlan, Alumni Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Founder Psycho Education Centre.
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id
"opini" - Google Berita
February 05, 2020 at 09:06AM
https://ift.tt/2RZDUQz
Gemuruh Politik Pilkada 2020, Pemain Opini Hingga Strategi Kuda Troya - TIMES Indonesia
"opini" - Google Berita
https://ift.tt/2Fl45Kd
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
No comments:
Post a Comment